Prinsip Nursing Sensitive
By: Vivi Leona Amelia, S.Kep., Ns
Indikator nursing-sensitive merupakan konsep yang dipilih untuk melakukan
analisis pelayanan keperawatan. Memerlukan beberapa waktu ketika "apa yang
perawat lakukan" harus dikuantitaskan dan dihitung untuk menilai biaya,
dan meningkatkan tindakan keperawatan dan tujuan pasien (Heslop dan Sai, 2014).
Penggunaan indikator nursing-sensitive
dikembangkan dengan dialog yang berkelanjutan antara bagian eksekutif dari
keperawatan, yang melakukan pengaturan tindakan pelayanan keperawatan dan yang
menginisiasi strategi pada fasilitas kesehatan tersier, dan pendidikan
keperawatan yang memiliki ketertarikan pada pengukuran performa yang kompleks
dan karakteristik pengambilan keputusan pada organisasi pelayanan kesehatan
(Beck et al, 2013). Indikator nursing-sensitive berkembang dengan
valid dan reliabel untuk mendukung kualitas pelayanan keperawatan dan penilaian
performa pada setting rumah sakit, termasuk evaluasi peningkatan tindakan
klinis keperawatan (Doran et al,
2011).
Dikatakan oleh Burston, et al (2013) bahwa penggunaan indikator nursing-sensitive memiliki beberapa
permasalahan, disana terdapat tidak konsistennya dan tidak regulernya definisi
dari konsepnya. Terdapat beberapa padanan kata sebagai alternatif yang memiliki
arti yang sama dengan indikator nursing-sensitive
yaitu indikator hasil/pengukuran, indikator kualitas performa perawat,
indikator dari kualitas, indikator keselamatan pasien dan tujuan sensitif
potensial kepada keperawatan (Heslop dan Sai, 2014). Heslop dan Sai (2014),
membuat matriks kategori, subkategori yang digunakan dalam indikator
nursing-sensitive:
1. Kategori:
Struktural
a.
berhubungan
dengan pasien : karakteristik pasien
b.
berhubungan
dengan perawat: latar belakang pendidikan perawat; pengalaman klinis
c.
berhubungan
dengan setting pelayanan: jam pelayanan keperawatan sehari; staffing perawat;
keluar masuk pasien; intensitas beban kerja; presentase waktu pelayanan; faktor
organisasional dari lingkungan praktek keperawatan; mendukung praktek
pendidikan keperawatan; kemampuan manajer keperawatan, kepemimpinan dan
dukungan; hubungan dengan tenaga kesehatan yang lain.
2. Kategori:
proses
a.
berhubungan
dengan keperawatan : intervensi keperawatan
b.
berhubungan
dengan setting pelayanan: dokumentasi keperawatan/nursing care plan
3. Kategori:
hasil
a.
berhubungan
dengan pasien: Pressure ulcer; jatuh dan jatuh dengan injuri; infeksi
nosokomial; infeksi saluran kemih nosokomial; kesalahan pengobatan; pneumonia;
komplikas sistem vena; kegagalan untuk menyelamatkan, restrain; sepsis; shok
perdarahan gastrointetinal
b.
berhubungan
dengan persepsi pasien: kepuasan pasien/keluarga terhadap pelayanan
keperawatan; kepuasan pasien/keluarga terhadap manajemen nyeri
c.
berhubungan
dengan pasien dalam penggunaan pelayanan kesehatan: LOS; waktu tunggu pelayanan
keperawatan; kunjungan ke rumah sakit yang tidak direncanakan
d.
berhubungan
dengan pasien dalam manajemen klinis: pengurangan gejala
e.
berhubungan
dengan keperawatan: kepuasan perawat dengan pekerjaan; keselamatan perawat
dalam pekerjaan
f.
berhubungan
dengan setting tempat pelayanan: angka kematian; keluar masuk perawat
Daftar Pustaka
Beck
S., Weiss M., Ryan-Wenger N., Donaldson N., Aydin C., Towsley G. & Gardner
W. 2013. Measuring nurses’ impact on
health care quality: progress, challenges, and future directions. Medical
Care 51(4 Suppl. 2), S15–S22.
Burston
S., Chaboyer W. & Gillespie B. (2013) Nurse-sensitive indicators suitable
to reflect nursing care quality: a review and discussion of issues. Journal of
Clinical Nursing 23(13–14), 1785–1795. doi: 10.1111/jocn.12337.
Doran
D., Mildon B. & Clarke S. 2011.Towards
a national report card in nursing: a knowledge synthesis. Canadian Journal
of Nursing Leadership 24(2), 38–57.
Helsop,
Liza dan Sai Lu. 2014. Nursing-sensitive
indicators: a concept analysis. Journal of Advanced Nursing 70(11),
2469–2482. doi: 10.1111/jan.12503