Sunday 28 April 2013

stase keperawatan dasar - kebutuhan nutrisi


LAPORAN PENDAHULUAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN  KEBUTUHAN  NUTRISI
I.              KONSEP  MATERI
A.    PENGERTIAN
1.      Pencernaan Normal
Saluran gastrointestinal adalah sebuah rentetan saluran membran mukosa. Tujuan organ ini adalah untuk mengabsorpsi cairan dan nutrisi, menyiapkan makanan untuk absorpsi dan digunakan oleh sel-sel tubuh, dan merupakan tempat feses sementara. Volume dari cairan yang diabsorpsi oleh gastrointestinal banyak, membuat keseimbangan cairan sebagai fungsi utama dari sistem gastrointestinal. Pada pencernaan cairan dan makanan saluran gastrointestinal juga banyak mendapat sekresi dari organ-organ seperti kandung empedu dan pankreas. Penyakit yang serius dapat mengganggu absorpsi dan sekresi yang normal dari saluran gastrointestinal, disebabkan karena ketidakseimbangan cairan.
a.       Mulut
Saluran pencernaan merubah zat-zat makanan secara mekanik dan kimiawi. Semua organ pencernaan bekerja sama untuk memastikan massa atau bolus dari makanan dapat menjangkau daerah, penyerapan makanan dengan aman dan efektif. Pencernaan secara mekanik dan kimiawi dimulai dari mulut. Gigi mengunyah makanan, memecahnya menjadi ukuran tertentu untuk ditelan. Sekresi saliva mengandung enzim seperti : ptialin yang memulai mencerna elemen makanan tertentu. Saliva mencairkan dan melembutkan bolus makanan yang ada di mulut agar lebih mudah ditelan. Keseimbangan cairan pada saluran pencernaan Pemasukan & sekresi(ml) Makanan & minuman 1500ml, Saliva 1500ml, Cairan lambung 3000ml, Cairan pankreas 2000ml, Empedu 500ml, Cairan usus halus Kolon Feses TOTAL 8500 (ml).
b.      Esophagus
Ketika makanan memasuki esophagus bagian atas ia berjalan melewati spinkter esophagus bagian atas dimana ada sebuah otot sirkular yagn mencegah udara masuk ke esophagus dan makanan dari refluks ke tenggorokan. Bolus dari makanan mengadakan perjalanan sepanjang 25cm di esophagus. Makanan didorong oleh oleh kontraksi otot polos. Sebagian dari esophagus berkontraksi di belakang bolus makanan, otot sirkular di depan bolus. Gerakan peristaltik mendorong makanan ke gelombang berikutnya. Peristaltik menggerakkan makanan sepanjang saluran gastrointestinal. Dalam 15 detik bolus makanan berpindah dari esophagus bagian bawah. Spinkter esophagus bagian bawah terletak antara esophagus dan lambung, dan perbedaan tekanan ada di bagian akhir esophagus. Tekanan esophagus bagian bawah 10-40 mmHg, sedangkan tekanan lambung 5-10 mmHg. Tingginya tekanan biasanya menyebabkan refluks dari isi lambung ke esophagus. Faktor-faktor yagn mempengaruhi tekanan spinkter bagian bawah antara lain ; antasid yang menurunkan refluks ,dan makanan berlemak dan nikotin yang meninggikan refluks.
c.       Lambung
Dalam lambung, makanan disimpan sementara dan dipecahkan secara mekanik dan kimiawi untuk pencernaan dan absorpsi. Lambung mensekresi HCl, mukus, enzim pepsi, dan faktor intrinsik. Konsentrasi HCl mempengaruhi keasaman lambung dan keseimbangan asam dalam tubuh. Setiap molekul HCl yang disekresi di lambung, sebuah molekul bicarbonat memasuki plasma darah. HCl membantu pencampuran dan pemecahan makanan di lambung, mukus melindungi mukosa lambung dari keasaman dan aktivitas enzim. Pepsin mencerna protein, walaupun tidak banyak pencernaan yagn terjadi di lambung. Faktor intrinsik merupakan komponen penting yagn dibutuhkan untuk penyerapan vitamin B12 di usus dan pembentukan sel darah merah. Kekurangan faktor intrinsik menyebabkan anemia. Sebelum makanan meninggalkan lambung ia diubah menjadi bahan yang semifluid yagn disebut chyme. Chyme lebih mudah dicerna dan diabsorpsi daripada makanan yang padat. Klien yang sebagian lambungnya hilang atau menderita gastritis mempunyai masalah pencernaan yang serius karena makanan tidak diubah menjadi chyme. Makanan memasuki usus halus sebelum dipecah menjadi makanan yang benar-benar semifluid.
d.      Usus Halus
Selama proses pencernaan chyme meninggalkan lambung dan memasuki usus halus. Usus halus merupakan suatu saluran yagn diameternya 2,5 cm dan panjangnya 6 m. ua terdiri dari 3 bagian : duodenum, jejenum, ileum. Chyme tercampur dengan enzim pencernaan (seperti empedu dan amilase) ketika berjalan melewati usus halus. Segmentasi (berganti-gantinya kontraksi dan relaksasi dari otot polos) mengaduk chyme untukselanjutnya memecah makanan untuk dicerna ketika chyme diaduk, gerakan peristaltik berhenti sementara agar absorpsi terjadi. Chyme berjalan dengan lambat di saluran cerna untuk doabsorpsi. Banyak makanan dan elektrolit yang diabsorpsi di usus halus. Enzim dari pankreas (amilase) dan empedu dari kandung empedu. Usus memecah lemak, protein dan karbohidrat menjadi elemen-elemen dasar. Hampir seluruh makanan diabsorpsi oleh duodenum dan jejenum. Ileum mengabsorpsi beberapa vitamin, zat besi dan garam empedu. Jika fungsinya terganggu, proses pencernaan berubah secara drastis. Contoh : inflamasi, bedah caesar,atau obstruksi dapat mengganggu peristaltik, mengurangi ares absorpsi, atau memblok jalan chyme.
e.       Usus Besar
Bagian bawah dari saluran gastrointestinal adalah usus besar (kolon) karena diameternya lebih besar dari usus halus. Bagaimanapun panjangnya antara 1,5-1,8 cm adalah lebih pendek. Usus besar terbagi atas caecum, kolon, dan rektum. Ini adalah organ penting dari eliminasi buang air besar.
f.       Caecum
Chyme yang diabsorpsi memasuki usus besar pada caecum melalui katup ileocecal, dimana lapisan otot sirkular mencegah regurgitasi (makanan kembali ke usus halus).
g.      Kolon
Chyme yang halus ketika memasuki kolon volume airnya berkurang. Kolon terdiri dari ascending, transverse, descending, & sigmoid. Kolon mempunyai 4 fungsi : absorpsi, proteksi, sekresi, dan eliminasi. Sejumlah besar air dan sejumlah natrium dan clorida diabsorpsi setiap hati. Ketika makanan berjalan melalui kolon, terjadi kontraksi
h.      Haustral
Ini sama dengan kontraksi segmental dari usus halus, tetapi lebih lama hingga mencapai 5 menit. Kontraksi menghasilkan pundi-pundi besar di dinding kolon yagn merupakan area untuk absorpsi. Air dapat diabsorpsi oleh kolon dalam 24jam, rata-rata 55mEq dari natrium dan 23mEq dari klorida diabsorpsi setiap hari. sejumlah air yagn diamsorpsi dari chyme tergantung dari kecepatan pergerakan kolon. Chyme biasanya lembut, berbentuk massa. Jika kecepatan kontraksi peristaltik cepat (abnormal) berarti ada kekurangan waktu untuk mengabsorpsi air dan feses menjadi encer. Jika kontraksi peristaltik lambat, banyak air yang diabsorpsi dan terbentuk feses yang keras sehingga menyebabkan konstipasi. Kolon memproteksi dirinya sendiri dengan mengeluarkan sejumlah mucous. Mucous biasanya bersih sampai buram dengan konsistensi berserabut. Mucous melumasi kolon, mencegah trauma pada dinding dalam. Pelumas adalah sesuatu yagn penting di dekat distal dari kolon dimana bagiannya menjadi kering dan keras. Fungsi sekresi dari kolon membantu dalam keseimbanan elektrolit. Bicarbonat disekresi untuk pertukaran clorida. Sekitar 4-9 mEq natrium dikeluarkan setiap hari oleh usus besar. Berubahnya fungsi kolon dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. Akhirnya kolon memindahkan sisa produk dan gas (flatus). Flatus dihasilkan dari tertelannya udara, difusi gas dari pembuluh darah ke usus dan kerja bakteri pada karbohidrat yang tidak bisa diserap. Fermenrasi dari karbohidrat (seperti kol dan bawang) menghasilkan gas pada usus yang dapat merangsang peristaltik. Orang dewasa biasanya membentuk 400-700 ml flatus setiap hari.
i.        Rektum Dan Kanal Anal
Rektum pada oranga dewasa biasanya mempunyai panjang 10-15 cm. Bagian distal yagn panjangnya 2,5-5 cm adalah kanal anus. Panjang rektum bervariasi menurut umur : 1. infant : 2,4-,8 cm 2. toddler : 4 cm 3. prasekolah : 7,6 cm 4. sekolah : 10 cm Pada rektum terdapat 3 lapisan jaringan yang bentuknya saling berseberangan terhadap rektum dan beberapa lipatan letaknya vertikal. Setiap lipatan yang vertikal terdiri dari sebuah vena dan arteri. Dipercaya bahwa lipatanlipatan ini membantu pergerakan feses pada rektum. Ketika vena dilatasi dapat terjadi dengan tekanan yang berulang-ulang, kondisi ini dikenal dengan hemorhoid. Kanal anal dikelilingi oleh ptpt spinkter internal dan eksternal. Internal spinkter berada di bawah kontrol syaraf involunter, dan spinkter eksternal secara normal dipengaruhi syaraf volunter. Kerja dari spinkter eksterna diperbesar oleh otot levator ani pada dasar pelvik. Spinkter internal dapat dipengaruhi oleh sistem syaraf otonom, spesime syaraf eksternal dipengaruhi oleh sistem syaraf somatik
2.      NUTRISI
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.
Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index (BMI) dan Ideal Body Weight (IBW).
1.             Body Mass Index (BMI)
          Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weigth) dan obesitas.
          Rumus BMI diperhitungkan :
          BB(kg)    atau     BB(pon) x 704,5
          TB(m)                        TB(inci)2
2.             Ideal Body Weight (IBW)
          Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter dikurangi 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu.
Elemen nutrien / zat gizi terdiri atas :
1.             Karbohidrat
2.             Protein
3.             Lemak
4.             Vitamin
5.             Mineral
6.             Air
          Karbohidrat, lemak dan protein disebut energi nutrien karena merupakan sumber energi dari makanan sedangkan vitamin, mineral dan air merupakan substansi penting untuk membangun, mempertahankan dan mengatur metabolisme jaringan tubuh.
Fungsi zat gizi adalah :
a.              Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, gerakan dan kerja fisik
b.             Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan
c.              Sebagai pelindung dan pengatur
Malnutrisi adalah suatu keadaan terganggunya kemampuan fungsional, atau defisiensi integritas struktural atau perkembangan yang disebabkan oleh ketidaksesuaian antara suplai nutrisi esensial untuk jaringan tubuh dengan kebutuhan biologis spesifik.
Malnutrisi dapat disebabkan oleh:
1.      Under nutrition, disebabkan karena kekurangan pangan secara relatif atau absolut selama periode tertentu.
2.      Spesific deficiency, disebabkan karena kekurangan zat gizi tertentu, misalnya kekurangan vitamin A, yodium, Fe, dll.
3.      Over nutrition, disebabkan karena kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu.
4.      Imbalance, disebakan karena disporposi zat gizi, misalnya kolesterol terjadi karena tidak seimbangnya LDL, HDL dan VLDL.

B.            NILAI-NILAI NORMAL
1.             Nilai normal pengkajian nutrisi
BMI : 19,8-26
Ketebalan lipatan kulit trisep (mm) :
Pria   12,5
Wanita 16,5


Lingkar lengan tengah (cm) :
Pria   29,3
Wanita 28,5
Lingkar otot lengan tengah (cm) :
Pria   25,3
Wanita 23,2
Albumin (g/dl)                                                            3,5-5
Transferin (mg/dl)                                                       230-400
Jumlah limfosit total (jumlah/mm3)                             1500-4000
2.             Nilai normal kebutuhan kalori menurut umur
Umur
BB (kg)
TB (cm)
Energi (kkal)
0-6 bulan
7-12 bulan
1-3 tahun
4-6 tahun
7-9 tahun
Pria
10-12 tahun
13-15 tahun
16-19 tahun
20-59 tahun

> 60 tahun
Wanita
10-12 tahun
13-15 tahun
16-19 tahun
20-59 tahun


> 60 tahun
Hamil
Menyusui
0-6 bulan
7-12 bulan
13-24 bulan
5,5
8,5
12
18
24

30
45
56
62

62

35
46
50
54


54

60
71
90
110
120

135
150
160
165

165

140
153
153
156


154

560
800
1250
1750
1900

2000
2400
2500
2800 (Ringan)
3000 (Sedang)
2200

1900
2100
2000
2050 (Ringan)
2250 (Sedang)
2600 (Berat)
1850
+ 285

+ 700
+ 500
+ 400



C.           HAL-HAL YANG PERLU DIKAJI PADA KLIEN YANG MENGALAMI GANGGUAN KEBUTUHAN  NUTRISI
1.             Riwayat keperawatan dan diet
-                 Anggaran makan, makan kesukaan, waktu makan
-                 Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus ?
-                 Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama periode waktunya ?
-                 Adakah status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet seperti luka bakar dan demam ?
-                 Adakah toleransi makan / minum tertentu ?
2.             Faktor yang mempengaruhi diet
-                 Status kesehatan
-                 Kultur dan kepercayaan
-                 Status sosial ekonomi
-                 Faktor psikologis
-                 Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet
3.             Pemeriksaan fisik
-                 Keadaan fisik : apatis, lesu
-                 Berat badan : obesitas, kurus (underweigth)
-                 Otot : flaksial/lemah, tonus kurang, tenderness, tidak mampu bekerja
-                 Sistem saraf : bingung, rasa terbakar, paresthesia, refleks menurun
-                 Fungsi gastrointestinal : anoreksia, konstipasi, diare, flatulensi, pembesaran liver / lien
-                 Kardiovaskuler : denyut nadi lebih dari 100 kali / menit, irama abnormal, tekanan darah rendah/tinggi
-                 Rambut : kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/patah-patah
-                 Kulit : kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak disubkutan tidak ada
-                 Bibir : kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membran mukosa pucat
-                 Gusi : perdarahan, peradangan
-                 Lidah : edema, hiperemis
-                 Gigi : karies, nyeri, kotor
-                 Mata : konjungtiva pucat, kering, exotalmus, tanda-tanda infeksi
-                 Kuku : mudah patah
-                 Pengukuran antropometri :
Berat badan ideal : (TB-100) +- 10 %
Lingkar pergelangan tangan
Lingkar lengan atas (MAC)
Nilai normal
Wanita : 28,5 cm
Pria : 28,3 cm
Lipatan kulit pada otot trisep (TSF) :
Nilai normal
Wanita : 16,5 – 18 cm
Pria : 12,5 – 16,5 cm
4.             Laboratorium
-                 Albumin (N: 4-5,5 mg/100 ml)
-                 Transferin (N:170-25 mg/100 ml)
-                 Hb (N: 12 mg%)
-                 BUN (N: 10-20 mg/100 ml)
-                 Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki-laki: 0,6-1,3 mg/100 ml, wanita: 0,5-1,0 mg/100ml)

II.           DIAGNOSA KEPERAWATAN
Beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan ketidakseimbangan nutrisi antara lain:
1.             Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. ketidakmampuan untuk mengunyah atau mengabsorbsi nutrisi dikarenakan faktor biologis, psikologi atau ekonomi.
2.             Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d. intake yang berlebihan.
3.             Resiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh.

III.        PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
1.             Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. ketidakmampuan untuk mengunyah atau mengabsorbsi nutrisi dikarenakan faktor biologis, psikologi atau ekonomi.
NOC:
Status nutrisi intake makanan dan cairan, dengan kriteria hasil pasien memiliki:
ü   Intake makanan peroral yang adekuat
ü   Intake NGT adekuat
ü   Intake cairan peroral adekuat
ü   Intake cairan yang adekuat
ü   Intake TPN adekuat
NIC:
ü   Monitor intake makanan dan minuman yang dikonsumsi klien setiap hari
ü   Tentukan berapa jumlah kalori dan tipe zat gizi yang dibutuhkan dengan berkolaborasi dengan ahli gizi
ü   Dorong peningkatan intake kalori, zat besi, protein dan vitamin C
ü   Beri makanan lewat oral, bila memungkinkan
ü   Kaji kebutuhan klien akan pemasangan NGT
ü   Lepas NGT bila klien sudah bisa makan lewat oral


2.             Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d. intake yang berlebihan.
NOC:
Status nutrisi intake zat gizi, dengan kriteria hasil pasien mendapatkan intake yang normal dari:
ü   Kalori
ü   Protein
ü   Lemak
ü   Karbohidrat
ü   Vitamin
ü   Mineral
ü   Zat besi
ü   Kalsium
NIC:
ü   Diskusikan dengan pasien tentang kebiasaan dan budaya serta faktor hereditas yang mempengaruhi berat badan.
ü   Diskusikan resiko kelebihan berat badan.
ü   Kaji berat badan ideal klien.
ü   Kaji persentase normal lemak tubuh klien.
ü   Beri motivasi kepada klien untuk menurunkan berat badan.
ü   Timbang berat badan setiap hari.
ü   Buat rencana untuk menurunkan berat badan klien.
ü   Buat rencana olahraga untuk klien.
ü   Ajari klien untuk diet sesuai dengan kebutuhan nutrisinya.

3.             Resiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh.
NOC:  kontrol berat badan, dengan kriteria hasil pasien mampu:
ü   Memonitor berat badan
ü   Mempertahankan intake kalori harian secara optimal
ü   Menyeimbangkan antara olahraga dengan intake kalori
ü   Mempertahankan berat badan yang optimal
NIC:
ü   Kaji kebutuhan kalori dan tipe nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan klien, bekerjasama dengan ahli gizi.
ü   Pastikan intake kalori klien sesuai dengan tipe tubuh dan gaya hidup.
ü   Sesuaikan diet dengan gaya hidup klien.
ü   Ajari klien untuk membuat catatan intake makanan setiap hari.
ü   Berat badan klien pada angka yang tepat.

IV.        DAFTAR PUSTAKA.
North American Nursing Diagnosis Association. 2001. Nursing Diagnoses : Definition & Classification 2001-2002. Philadelphia.
Harsono (Editor). 2005. Buku Ajar Neurologi Klinis. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Hartono, Andry. 1997. Asuhan Nutrisi Rumah Sakit: Diagnosis, Konseling dan Preskripsi. Jakarta: EGC.
Supariasa, I Dewa Nyoman, Bachyar Bakri, Ibnu Fajar. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

No comments:

Post a Comment