Sunday 28 April 2013

stase keperawatan dasar - tidur dan istirahat


LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR DAN ISTIRAHAT

I.               KONSEP KEBUTUHAN TIDUR DAN ISTIRAHAT
A.    PENGERTIAN
Tidur diartikan sebagai suatu kedaan perubahan kesadaran melalui tingkatan stimulus yang bervariasi yang menghasilkan keterjagaan. Tidur merupakan keadaan irama yang aktif dan kompleks yang melibatkan siklus yang berulang dimana tiap siklus merupakan penggambaran dari fase-fase aktivitas tubuh dan otak yang berbeda-beda. Sedangkan istirahat merupakan suatu kondisi dimana tubuh mengalami penurunan tingkat aktivitas yang menghasilkan suatu perasaan yang menyegarkan.
Fungsi tidur antara lain:
1.          Memperbaiki keadaan fisiologis dan psikologis.
2.          Melepaskan stress dan ketegangan.
3.          Memulihkan keseimbangan alami di antara pusat-pusat neuron.
4.          Secara tradisional, dipandang sebagai waktu untuk memperbaiki dan menyiapkan diri pada waktu periode bangun.
5.          Memperbaiki proses biologis dan memelihara fungsi jantung.
6.          Berperan dalam belajar, memori dan adaptasi.
7.          Mengembalikan konsentrasi dan aktivitas sehari-hari.
8.          Menghasilkan hormon pertumbuhan untuk memperbaiki serta memperbaharui epitel dan sel otak.
9.          Menghemat dan menyediakan energi bagi tubuh.
10.      Memelihara kesehatan optimal dan mengembalikan kondisi fisik.
Tahap-tahap tidur:
1.          NREM (Non Rapid Eye Movement)
Ada 4 tahapan:
a.           Tahap 1:
-      Termasuk light sleep.
-      Berakhir hanya beberapa menit.
-      Penurunan aktivitas fisik dimulai dengan penurunan gradual dalam tanda vital dan metabolisme.
-      Dengan mudah dibangunkan dengan stimulus sensori seperti suara dan individu merasa seperti mimpi di siang hari.
b.          Tahap 2
-      Merupakan periode sound sleep.
-      Kemajuan relaksasi
-      Masih dapat dibangunkan dengan mudah.
-      Berlangsung selama 10-20 menit.
-      Fungsi tubuh berlangsung lambat.
c.     Tahap 3
-      Tahap awal tidur dalam
-      Lebih sulit dibangunkan dan jarang bergerak.
-      Otot secara total relaksasi.
-      Tanda vital mengalami kemunduran teratur.
-      Berlangsung 15-30 menit.
d.          Tahap 4
-      Tahap tidur benar-benar nyenyak.
-      Sangat sulit dibangunkan.
-      Jika tidur nyenyak telah terjadi, akan menghabiskan sepanjang malam pada tahap ini.
-      Bertanggung jawab mengistirahatkan dan memperbaiki tidur.
-      Tanda vital menurun secara signifikan.
-      Berlangsung 15-30 menit.
-                Dapat terjadi tidur berjalan dan mengompol.
2.          REM (Rapid Eye Movement)
a.           Periode yang sangat hidup karena mimpi penuh warna.
b.          Dimulai 50-90 menit setelah tidur terjadi.
c.           Tipe yang mempengaruhi respon autonom meliputi kecepatan gerak mata, fluktuasi jantung, rata-rata pernafasan dan peningkatan fluktuasi tekanan darah.
d.          Kehilangan tonus otot.
e.           Peningkatan sekresi gastrik.
f.           Tahap yang bertanggung jawab untuk perbaikan mental.
g.          Sangat sulit untuk dibangunkan.
h.          Durasi dari REM meningkat setiap siklus dan rata-rata 20 menit.
B.     NILAI-NILAI NORMAL
Tahap Pertumbuhan
Kebutuhan Tidur
-      Neonatus (bayi baru lahir)
-      Infant (bayi 1 tahun)
-      Toddler (2-3 tahun)
-      Prasekolah (4-5 tahun)
-      Anak sekolah (6-7 tahun)
-      Usia remaja
-      Dewasa muda
-      Dewasa pertengahan
-      Dewasa tua
16 jam/hari
8-10 jam/hari
12 jam/hari
12 jam/hari
11-12 jam/hari
8-9 jam/hari
6-8,5 jam/hari
6,5 jam/hari
6 jam/hari

C.    HAL-HAL YANG PERLU DIKAJI PADA KLIEN YANG MENGALAMI GANGGUAN KEBUTUHAN ELIMINASI URIN
1.          Pola kebiasaan tidur
Klien diminta untuk menggambarkan kebiasaan tidur sehari-hari seperti kapan waktu tidur, berapa jam waktu tidur malam, dan bangun jam berapa. Kaji apakah klien memiliki pola tidur yang teratur atau tidak dan apakah klien biasa bangun sendiri atau harus dibangunkan.
2.          Alat bantu tidur
Perawat bertanya apakah pasien memerlukan alat bantu supaya bisa tidur, seperti makanan atau minuman tertentu, obat-obatan, hubungan seksual, mendengarkan musik atau “suara yang keras”, melihat televisi, atau membaca. Apakah ada kebiasaan sebelum tidur yang dilakukan sebagai persiapan seperti menggosok, gigi, mandi air hangat, meditasi?
3.                                        Kualitas tidur
Perawat bertanya kepada klien apakah cukup tidur bias membantu klien merasa segar kembali setelah bangun. Apakah ada masalah untuk memulai atau mempertahankan tidur? Apa yang dilakukan klien supaya dapat kembali tidur? Apa yang dilakukan klien apabila tidurnya terganggu? Apakah klien mengalami periode mengantuk pada waktu siang hari? Apakah klien tidur siang, jika iya, kapan?

II.            DIAGNOSA KEPERAWATAN
Beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur antara lain:
1.      Kehilangan tidur b.d. lingkungan tidur yang tidak familiar atau tidak nyaman.
2.      Gangguan pola tidur b.d. lingkungan tidur yang tidak familiar.

III.         PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
1.      Kehilangan tidur b.d. lingkungan tidur yang tidak familiar atau tidak nyaman.
NOC: Tidur, dengan kriteria hasil:
·         Memiliki jam tidur yang teratur
·         Memiliki pola tidur yang teratur
·         Mengalami tidur yang berkualitas
·         Merasa segar kembali setelah tidur
·         Bangun pada waktu yang tepat



NIC:

Intervensi

Rasional
-      Kaji pola tidur dan aktivitas klien.


-      Jelaskan pentingnya tidur yang cukup selama klien sakit.


-      Monitor/catat waktu dan pola tidur klien.



-      Atur lingkungan (misalnya pencahayaan, suara berisik, suhu, kasur, dan tempat tidur) untuk mempermudahkan klien tidur.
-      Minta klien untuk menghindari makanan atau minuman yang dapat mempengaruhi tidur.

-      Berikan lingkungan yang nyaman dengan melakukan pijatan, posisi yang tepat dan sentuhan afektif.

-      Berikan obat yang dapat membantu klien tidur.
-      Pengkajian pola tidur dan aktivitas klien penting agar perawat mengetahui kebiasaan tidur klien.
-      Pemberian informasi yang tepat dapat memotivasi klien agar berusaha memperbaiki kualitas tidurnya.
-      Memonitor waktu dan pola tidur klien dapat membantu perawat mengetahui apakah klien mengalami gangguan tidur atau tidak.
-      Lingkungan yang nyaman membantu tubuh menjadi lebih relaks sehingga dapat mempermudah tidur.
-      Beberapa jenis makanan dan minuman bisa membuat klein sulit tidur sehingga harus dihindari dikonsumsi sebelum tidur.
-      Pijatan, posisi yang tepat dan sentuhan afektif dapat membantu klien lebih relaks sehingga membantu klien untuk tidur.
-      Obat merupakan salah satu alat bantu yang efektif untuk membantu mempermudah tidur.
2.      Gangguan pola tidur b.d. lingkungan tidur yang tidak familiar.
NOC: Tidur, dengan kriteria hasil pasien mampu:
·  Memiliki jam tidur yang teratur
·  Memiliki pola tidur yang teratur
·  Mengalami tidur yang berkualitas
·  Merasa segar kembali setelah tidur
·  Bangun pada waktu yang tepat
NIC:

Intervensi

Rasional
-      Kaji pola tidur dan aktivitas klien.


-      Jelaskan pentingnya tidur yang cukup selama klien sakit.


-      Monitor/catat waktu dan pola tidur klien.



-      Atur lingkungan (misalnya pencahayaan, suara berisik, suhu, kasur, dan tempat tidur) untuk mempermudahkan klien tidur.
-      Minta klien untuk menghindari makanan atau minuman yang dapat mempengaruhi tidur.

-      Berikan lingkungan yang nyaman dengan melakukan pijatan, posisi yang tepat dan sentuhan afektif.

-      Berikan obat yang dapat membantu klien tidur.
-      Pengkajian pola tidur dan aktivitas klien penting agar perawat mengetahui kebiasaan tidur klien.
-      Pemberian informasi yang tepat dapat memotivasi klien agar berusaha memperbaiki kualitas tidurnya.
-      Memonitor waktu dan pola tidur klien dapat membantu perawat mengetahui apakah klien mengalami gangguan tidur atau tidak.
-      Lingkungan yang nyaman membantu tubuh menjadi lebih relaks sehingga dapat mempermudah tidur.
-      Beberapa jenis makanan dan minuman bisa membuat klein sulit tidur sehingga harus dihindari dikonsumsi sebelum tidur.
-      Pijatan, posisi yang tepat dan sentuhan afektif dapat membantu klien lebih relaks sehingga membantu klien untuk tidur.
-      Obat merupakan salah satu alat bantu yang efektif untuk membantu mempermudah tidur.

IV.         DAFTAR PUSTAKA.
Ellis, Janice, Elizabeth A. Noulis. 1994. Nursing Human Need Approach 5th Edition. Philadelphia: J.B. Lippincott Company.
North American Nursing Diagnosis Association. 2001. Nursing Diagnoses : Definition & Classification 2001-2002. Philadelphia.
Taylor C., Lilis C., Le Mone P. 1997. Fundamentals of Nursing: The Art and Science of Nursing Care. Philadelphia: Lippincott-Raven Publishers.
Wilkinson, J.M. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. EGC. Jakarta.

No comments:

Post a Comment